Posts

Showing posts from November, 2013

Aku, senja yang menangis, merindukanmu.

Selamat malam. Aku kembali lagi dari tidurku yang panjang. Ah, tapi hal itu tidaklah penting. Aku sengaja tidur berlama-lama dengan harapan aku akan menemukanmu dalam mimpiku, setidaknya melihatmu dari kejauhan. Ya, aku tau ini adalah mimpi yang lebih dari mimpi. Mungkin tak akan pernah terwujud, tapi aku harap belum terwujud. Aku suka kata belum. Ia masih menyisakan harapan bagi orang yang mendengarnya. Ketika kauberkata kaubelum makan, maka aku bisa menyuruhmu makan dengan segera. Ketika kaukatakan kaubelum istirahat, aku bisa menyuruhmu beristirahat sesegera mungkin. Bahkan ketika kauberbisik kaubelum menemukan penggantiku, maka aku j u g a bisa segera menyuruhmu mencari lebih giat lagi. Aku bukan menyerah, bukan juga akan menyerah. Lihat. Aku menggunakan kata bukan, bukan kata belum. Kaumengerti? Hei, aku tau lelahmu. Ia membisikkan hal itu di telingaku, amat kuat. Lalu apa yang bisa ku lakukan? Aku suka langit senja tadi. Senja yang menangis. Ia tampak indah, walau sedang men