Posts

Showing posts from December, 2015

Garis Kita Tak Akan Pernah Bertemu, Bukan?

Lantas, apa yang harus aku lakukan saat ini? Selain pasrah dikalahkan oleh detak jam dinding yang akhirnya memecah sunyi antara kita. Tiga puluh. Sudah tiga puluh kali jarum penunjuk detik menyelesaikan tugasnya mengitari jam dinding yang terpampang jelas bahkan dari sudut mataku. Lidahku kelu; disaat yang tidak tepat. Kuulang lagi sederetan kalimat yang telah kususun sejak 2 hari lalu ketika aku akhirnya dengan tekad yang di-bulat-bulat-kan mengajakmu pergi. "Pasti bisa!" Bodoh! Tak ada hal yang lebih bodoh dari apa yang barusan aku lakukan. Alih-alih menyemangati diri, nyaliku malah semakin ciut ketika dia dengan kening berkerut bertanya "Apa? Pasti bisa apa?" "Eng.. ada yang ingin aku bicarakan." Tiba-tiba ada dorongan besar dari dalam diriku untuk mengatakannya. Kupastikan lagi bahwa apa yang barusan kukatakan adalah keputusan yang tepat dengan menghitung kancing kemeja yang kukenakan. "Bilang." "Ngga." "Bilan

Siapa Yang Paling Mampu Bertahan?

"Aku sengaja mencarimu, diantara tumpukan buku yang ceritanya tertulis dengan rapih setiap harinya. Ternyata masih ada kamu disana; walau tak tersurat dengan sempurna, walau kisahnya tak seindah dulu. Ah, iya! Aku lupa menanyakan sesuatu: "Apa kabar?" Kabarku? Aku masih belajar, bahkan sampai detik ini. Kakiku masih lemah, belum cukup kuat menopang tubuhku yang semakin hari semakin berat, menopang hati yang dindingnya sudah terlalu tebal. Terkadang, hidup se-sok-tegar itu, berusaha tetap berdiri tegap walau badan digerayangi beban. Sayangnya, aku tak bisa berbagi. Kamu tak ubahnya gelombang laut, mengejar gelombang lain yang ada di hadapanmu tanpa tahu gelombang lain juga sedang berusaha menggapaimu. Aku tak ubahnya kapal tanpa kapten. Bergerak mengikuti arus air, tanpa tahu dimana akan berlabuh, mencoba sekuat mungkin bertahan diatas hempasan gelombang laut yang saling mengejar. Kita berada di tempat yang sama, namun tak lagi se-tujuan. Kamu b