Memori Itu Di Cipta.

"Aku baru tau, Sayang, hadirku ternyata bukanlah memori bagimu.", gumam Entah. "Lantas apa yang kausebut memori?", sambungnya menahan tangis.

Entah, seorang yang lahir dari dunia antah berantah, menangisi diri. Memori tak semudah menggores luka hatimu, ternyata, sama sulitnya dengan membangun kembali kita; yang berulang kali kaucoba runtuhkan.

"Memori itu di cipta, Entah. Ia mampu tercipta sendiri, namun tak mampu berkurang bahkan hilang; hanya mampu bertambah."

Aku sayang kamu. Entah berbisik lembut seraya mengulum bibirnya, lembut.

Comments

Popular posts from this blog

Ingin (yang) Tak Sampai

Garis Kita Tak Akan Pernah Bertemu, Bukan?

Surat Pertama Untukmu, Tentang Aku Yang Akan Selalu Ada