Aphasia

Masih sendiri melayat hati yang terbaring mengenaskan, dalam ruang yang seharusnya memang menjadi tempatnya bersemayam. Duka menggerogoti seluruh tubuh, tak mampu berucap, bahkan sepatah kata pun.

Duka akan tetap duka. Tak akan menjadi suka hingga penyebab duka datang memeluk. Tapi hal itu pun tak benad-benar penting.

Berkorban, bagiku bukan sekedar diam memendam, tapi berusaha sekuat tenaga untuk terlihat tegar.

Comments

Popular posts from this blog

Ingin (yang) Tak Sampai

Garis Kita Tak Akan Pernah Bertemu, Bukan?

Surat Pertama Untukmu, Tentang Aku Yang Akan Selalu Ada