Siapa Yang Paling Mampu Bertahan?
"Aku sengaja mencarimu, diantara tumpukan buku yang ceritanya tertulis dengan rapih setiap harinya.
Ternyata masih ada kamu disana; walau tak tersurat dengan sempurna, walau kisahnya tak seindah dulu.
Ah, iya! Aku lupa menanyakan sesuatu: "Apa kabar?"
Kabarku? Aku masih belajar, bahkan sampai detik ini. Kakiku masih lemah, belum cukup kuat menopang tubuhku yang semakin hari semakin berat, menopang hati yang dindingnya sudah terlalu tebal.
Terkadang, hidup se-sok-tegar itu, berusaha tetap berdiri tegap walau badan digerayangi beban. Sayangnya, aku tak bisa berbagi.
Kamu tak ubahnya gelombang laut, mengejar gelombang lain yang ada di hadapanmu tanpa tahu gelombang lain juga sedang berusaha menggapaimu.
Aku tak ubahnya kapal tanpa kapten. Bergerak mengikuti arus air, tanpa tahu dimana akan berlabuh, mencoba sekuat mungkin bertahan diatas hempasan gelombang laut yang saling mengejar.
Kita berada di tempat yang sama, namun tak lagi se-tujuan. Kamu berjuang mendapatkan apa yang ada di hadapanmu, sedang aku masih terombang-ambing.
Menurutmu, siapa yang paling mampu bertahan?
Kamu? Aku? Atau lautan yang menelan kita tanpa ampun?"
Comments
Post a Comment