Dear Kamu..
Banyak orang yang lebih pantas kamu rindukan. Banyak orang yang lebih pantas kamu sayang. Banyak orang yang lebih pantas kamu nantikan kehadirannya. Dan itu bukan aku.
Berkali-kali kau katakan terus terang. Berkali-kali aku tau aku tak selalu dibutuhkan. Berkali-kali juga aku tak sadar kalau aku bukanlah apa-apa.
Setiap hari kau katakan kau ingin pergi, setiap itu juga aku selalu menahanmu. Kau tau kenapa? Ah sudahlah. Tak penting kau tau apa alasanku bertahan se-lama ini denganmu.
Setiap kali kau katakan hal itu, aku terluka. Sering kali aku menangis sendiri, tapi aku tak pernah jera menghadapimu.
Lantas apa alasanmu pergi? Apa kau selalu merasa dimanfaatkan olehku? Apa aku seburuk itu?
Lalu apa pula alasanmu mengatakan kau sayang dan rindu aku tapi kau selalu ingin pergi? Aku tak butuh tersenyum karena aku di bohongi. Aku lebih rela menangis karena kejujuran.
Aku mengerti. Tapi bahkan sampai detik ini pun, bibirku belum ikhlas mengucapkan kata 'pergilah' terhadapmu. Bahkan sampai detik ini pula, air mataku kerap kali jatuh mengingatmu.
Aku rindu kamu. Iya. Aku. Aku yang tak pernah diharapkan untuk ada. Aku yang tak kau inginkan ada di tahunmu berikutnya. Mungkin aku memang tak diharapkan lagi olehmu untuk berperan dalam hidupmu, baik suka maupun duka.
Aku sayang kamu. Entah apa alasannya, karena yang ku tau, sayang tak butuh alasan.
Maafkan aku, maaf karena walaupun kau tak menginginkanku lagi dan ingin menghapusku dari hidupmu, aku tetap akan mengharapkanmu.
Maaf dan jangan larang aku untuk tetap memajang fotomu di salah satu sudut kamarku. Agar aku selalu tau, kalau aku masih punya orang yang dulu pernah memperhatikanku sedemikian rupa, kamu.
Comments
Post a Comment