Nyonya pemilik surga, Entah harus berapa kali lagi ku jelaskan tentang padamu dan diriku sendiri tentang firasat yang selalu ku rasakan menjelang sakitmu tiba. Ah, Nyonya. Andai saja firasat ini selalu berjalan beriringan dengan obat penyembuh yang mampu mengangkat semua derita, sudah kupastikan sejak dulu bahwa kauadalah orang pertama yang akan ku berikan obat itu. Namun sayang, aku tak sehebat itu. Nyonya, ku dengar Nyonya sedang sakit disana. Apakah kauiri pada engineer favorit yang ku kirimi surat kemaren lantas kaungambek dan sakit? Tenang, Nyonya, doaku berteriak lebih keras dibanding aksara yang hanya teronggok dalam blog yang diberdayakan blogger itu. Apakah kaumasih ingat saat dimana aku sedang sakit gigi beberapa waktu lalu? Hahaha, aku hanya bisa tersenyum senang bila ingat akan hal itu. Aku bahagia mendengar teriakanmu yang " Jangan ribut, Ka Vanni lagi sakit gigi itu ." menyuruh adik-adik untuk diam. Atau masih ingatkah kauketika aku bertanya dengan polosn...
Comments
Post a Comment