Kepada Kamu, Pejuang Tanggal 1.
"Kita selalu punya cerita sedih di setiap tanggal 1, maukah kamu membuatnya berbeda denganku hari ini?" Tanyamu waktu itu.
Hari ini tanggal 22, sudah 21 hari berlalu setelah hari itu. Namun cerita denganmu tak pernah mati dalam ingatanku. Tentang jarak yang berhasil kita kalahkan kembali, tentang waktu yang akhirnya berpihak pada kita; aku bahagia. Tak cukupkah kebahagiaanku terpancar dari sudut tajam kedua mataku?
Tentang hari itu, hari dimana kita menghabiskan waktu bersama, aku merasa sedang berjalan di atas awan, merasakan kemenangan atas kesedihan di setiap tanggal 1 di awal tahun yang kita punya, akhirnya paradigma kita tak terpenjara lagi akan hal itu.
Kita bebas. Bagai angin yang bepergian kemananapun ia mau.
Rangkaian kata ini untuk kita, untuk semua perjuangan yang telah kita lalui. Mengalahkan jarak yang membentang dan waktu yang berjalan lambat ketika kita tak sedang bersama.
Terima kasih, Kamu. Terima kasih atas kemenangan kita untuk hari itu. Terima kasih untuk senyum manis yang terlukis di wajah masing-masing kita. Terima kasih untuk genggaman tangan yang selalu mampu meyakinkanku bahwa perjuangan ini tak akan pernah sia-sia.
Tanggal 1 kita sudah berkesan, pertanyaanku sekarang: dapatkah kita merasakan kemenangan tanggal 1 di setiap hari kita atau akankah kita dapat saling mengingatkan bahwa kita masih harus berjuang hingga setiap hari kita menjadi hari bahagia?
Tertanda,
Aku yang tak pernah bisa banyak bicara.
Batam, 1 Januari 2015
Comments
Post a Comment