Kepada Senja, Tentang Rahasia Yang Kami Simpan Bersama

Kepada Senja, Sang Penyimpan Rahasia,

Aku adalah seorang introvert dalam hal perasaan. Bukan bagianku untuk terus meracau soal hati dan rasa yang tumbuh di dalamnya. Bagianku hanyalah diam, bergumam dalam hati tanpa kubiarkan seorang pun mengetahuinya; dulu.

Hingga semuanya kini berubah, aku bukanlah aku yang menggumam dalam hati lantas tak ada yang mengetahuinya seperti yang selama ini ku lakukan.

Izinkan ku kenalkan kaupadanya; namanya Senja.

Namanya tak benar-benar Senja, itu hanya panggilanku untuknya, agar tak ada orang lain yang mengetahuinya selain aku... dan dia.

Senja perlahan mengubah hatiku, membentuknya menjadi hati yang lebih pandai merasa dan juga berucap.

Kini aku mahir mengungkapkan perasaanku, hingga tak jarang aku pun meragukan ucapanku; sekedar ucapan atau memang kenyataan.

"Kita tahu, tapi menolak sadar."

Tentang perasaan yang sama-sama kita rasakan. Tentang perasaan yang sama-sama kita tahu. Tentang kenyataan yang sengaja kita tolak keberadaannya.

Cinta kepada Senja membuatku lupa diri. Menarikku jauh terlalu dalam, masuk ke dalam pusaran terdalam dari cinta. Hingga aku sadar, aku tak akan mampu dan tak ingin kembali ke permukaan.

Kepada Senja, Sang Penyimpan Rahasia, maukah kautetap menyimpan cerita kita akan rasa yang tumbuh subur dalam hati kita?

Senja, Sang Penyimpan Rahasia, maukah kautetap menjadi penyembuhku saat aku mulai lemah tak berdaya?

Senja, Sang Penyimpan Rahasia, maukah kautetap menggenggam erat tanganku  dan membawaku pergi saat bulan datang menggantikanmu?

Kepada Senja, Sang Penyimpan Rahasia, aku mencintaimu. Walau raga tak selalu bersama, walau jarak terbentang begitu jauh, walau kamu harus pergi menggantikan mentari.

Comments

Popular posts from this blog

Ingin (yang) Tak Sampai

Garis Kita Tak Akan Pernah Bertemu, Bukan?

Surat Pertama Untukmu, Tentang Aku Yang Akan Selalu Ada