Surat Terakhir: Kepada Kamu Pengingat "Typo"

Halo!

Hari ini hari terakhir menulis surat, kamu tahu, kan?
Aku sedih nih, seperti yang ku katakan semalam, entah kenapa menulis surat selama 30 hari membuatku nyaman pada kondisi ini. Ternyata, berkomitmen itu susah-susah gampang ya. Ingat ketika satu kali aku belum nulis surat karena ada ngumpul IGD? Kamu nanyain "Kenapa ngga nulis hari ini?" Yang akhirnya ku jawab dengan "Ah, udah telat waktunya. Ngga usahlah. Ngga bakal dianterin sama KangPos juga."

Terima kasih, ya. Sudah mengingatkanku dan sedikit memaksaku untuk pada akhirnya menulis surat.

"Menulislah karena kamu memang komitmen, bukan karena hanya sekedar diantar KangPos apa ngga. Menulis tanpa beban, biar tulisan kamu mengalir apa adanya." Maaf kalau ngga persis kaya gini, aku masih simpan BBMnya kok, hanya saja handphoneku sedang di charge di belakang kelas hehe.

Selain itu, aku pun ingin mengungkapkan terima kasihku yang lain, perihal kamu yang selalu menjadi pengingat typoku. Terima kasih, ya! Memang kelalaianku juga sih, mempublish surat tanpa memperhatikan dengan seksama kata per katanya.

Hari ini kuliah ya? Aku tahu, pasti tentang Psikologi Sosial. Tadi aku melihatnya di Path. Selamat kuliah, selamat menimba ilmu hari ini.

Nanti malam Youth? Perginya lebih awal saja, biar ngga seperti minggu lalu, lama dapat angkotnya ☺

Have a nice weekend. Sampai jumpa liburan semester nanti, di Batam, atau di Depok ketika kamu masuk UI.

Comments

Popular posts from this blog

Ingin (yang) Tak Sampai

Garis Kita Tak Akan Pernah Bertemu, Bukan?

Surat Pertama Untukmu, Tentang Aku Yang Akan Selalu Ada