Wish Your Day Full Of Laugh,With(out) Me :)

Aku kembali masuk ke dalam duniaku kembali malam ini, menulis. Aku ingin menulis tentang kamu, tentang kita, karena hanya kita yang mampu membuat aku menulis, hanya kita yang mampu mengisi lembaran bukuku dengan cepat, hanya kita yang bisa menghabiskan tinta penaku..

Kamu.. aku sadar satu hal. Satu hal yang mungkin sengaja atau tidak sengaja kamu katakan padaku; jangan maksa. Aku tau, jauh dari dasar hatiku aku tau aku sudah terlalu banyak memaksamu. Memaksakan kehendakku akan hubungan ini hanya karna aku takut sendirian.

Aku tidak sedang mengasihani diri sendiri, hey. Aku mengatakan yang sebenarnya. Ini fakta. Dan kamu harus tau itu. Banyak perubahanmu yang tanpa ku sadari telah ku 'telan' begitu saja tanpa harus mengunyahnya terlebih dahulu. Kamu berubah, aku tak tau apa perubahannya. Yang aku tau perubahan itu ada.

Aku disini. Duduk bertemankan sepi. Tidur bertemankan tembok bisu. Aku tak punya siapa-siapa. Tak ada yang ingin ku kenal disini, tak ada - entahlah kenapa.

Hingga akhirnya kamu permisi dan mengatakan akan pergi. Kamu tau gimana rasanya? Aku hanya bisa menyalahkan diri sendiri ketika hal itu harus berulang kali terjadi. Kamu tau? Aku menangis. Menangisi diriku yang hanya mampu memaksa tanpa memikirkan perasaanmu.

Aku bagaikan orang gila yang tak sadar ketika ia tak berbusana. Aku bagaikan anak hiperaktif yang tak sadar bahaya ketinggian. Aku bodoh. Aku bodoh terus-menerus memaksamu.

Hey kamu. Kamu boleh pergi kok. Kapan aja kamu mau. Itu keputusanmu kan?

Oh iya, ada hal yang harus kamu tau. Aku bergumul hebat dengan satu kebijakan di salah satu kegiatan kampusku, dilarang membawa alat komunikasi. Aku bergumul setiap hari. Entahlah mengapa. Andai saja aku tau diri.. Andai saja aku sadar kalau aku hanya mampu memaksamu lagi dan lagi ketika aku berkomunikasi denganmu. Tapi hati memang tak bisa dipaksakan untuk tetap tegar.

Kamu tau? Pergumulan itu sudah berakhir dan mendapat jawaban; aku boleh bawa alat komunikasi. Tapi itu udah nggak ada gunanya lagi, kamu memutuskan untuk pergi. Nggak ada gunanya lagi.

Hey kamu. Baik-baik ya. Dimana pun, kapan pun, apa pun kesibukanmu. Aku bakal belajar, belajar untuk nggak memaksakan kehendak lagi, belajar lebih menghargaimu dan semua keputusanmu.

Semoga kamu betah. Betah dengan keputusanmu.

Maafkan aku, malam ini aku gagal jadi orang kuat lagi :''') Air memang lebih cepat mengalir menuju tempat rendah.

Selamat malam kamu. Semoga tidurmu lelap. Semoga mimpimu indah. Dan semoga hari-harimu ke depan penuh dengan gelak tawa bahagia, tanpaku :')

Comments

Popular posts from this blog

Bersiap

Selamat Ulang Tahun

Rangkaian Aksara Untukmu.