Kisah Sang Peramu



Hidupku pahit
Anggap saja ia kopi

Lalu kau datang
Membawa butiran kristal putih bernama gula

Untuk urusan meramu
Katanya kau memang jagonya

Dan aku memilih percaya utuh
Walau sama sekali tak ku kenal mereka yang mengatakannya

Setahun berlalu
Kau peramu yang baik

Bulan berganti
Kau masih peramu yang baik

Tahun keenam bergulir
Kau tetap yang terbaik

Kopi yang pahit kini berubah rasa
Di tangan peramu terbaik

Kau genggam seluruh pahit yang pernah ada
Hingga aku lupa rasa yang sebenarnya

Kemudian suatu hari
Kau kehabisan kristal putih tersebut

Aku yang sudah lupa
Merasakan kembali pahitnya kopi

Katamu pahit itu baik
Sesekali dirasakan takkan mengapa

Kemudian di suatu hari yang lain
Katamu kau ingin pergi sebentar
Membeli gula di warung yang lain

Hingga hari berganti bulan
Mungkin kau lupa jalan pulang
Membiarkanku bersahabat dengan pahit

Lalu apa aku salah?
Jika saat kau kembali datang
Menawarkan kembali gula untuk kopiku
Aku malah menolak?

Atau mungkin aku jahat?
Jika saat kau kembali datang
Ku katakan padamu bahwa aku tak lagi butuh manis
Karena pahit sudah menjadi karibku?

Comments

Popular posts from this blog

Bersiap

Selamat Ulang Tahun

Rangkaian Aksara Untukmu.