#KisahMereka: "Pergi."

Photo from Pinterest.com

Sinar mentari yang perlahan menghilang menandakan kepergian siang dari sisi Bumi. Tak ada lagi berkas sinar yang menerangi kamar itu, tinggal gelap berganti peran. Mereka enggan beranjak dari ranjang sejak dua malam lalu. Sama dengan kopi yang telah mereka seduh sebelumnya, tak berkurang sedikitpun.

Sejak dua malam lalu, keadaan rasanya semakin sulit. Mereka banyak merengek-rengek satu sama lain, mengeluhkan ruang dan waktu yang terbatas hadirnya. Ini yang mereka benci, ketergantungan yang tercipta saat bersama, sebentar lagi hanya akan ada dalam ingatan.

Ada yang tak sama kali ini, tentang setiap keadaan yang akan berubah tak seperti sebelumnya. Semuanya terlalu baru hingga asing rasanya. Angin malam yang berhembus kencang di balik jendela memaksa masuk lewat celah sempit bingkainya namun kerap kali mereka abaikan seolah tubuh sudah kebal angin.

Ada yang berbeda kali ini, tentang segala keluh yang tak lagi bisa disampaikan kapan saja, tentang segala lelah yang entah dengan apa lagi diobati selain dengan pelukan. Mereka sedang mengenang dalam diam, teringat sejenak tentang hari-hari yang telah dilewati bersama.

Ada yang asing kali ini, tentang sebuah peluk yang biasanya membahagiakan berubah menjadi memilukan. Mereka hanya bisa diam menikmati waktu yang perlahan bergerak menjauh.

"Taksinya sudah di depan. Yuk!"

Comments

Popular posts from this blog

Bersiap

Kisah Sang Peramu

Rangkaian Aksara Untukmu.