Kenapa Aku Harus Pulang?

Aku bukanlah wanita ekstrovert. Apalagi terhadap orang-orang yang tak ku kenal dengan baik. Namun aku bisa saja berubah menjadi seorang yang introvert ketika aku bersama mereka yang dekat denganku. Aneh.

Hari ini  aku mau sedokit introvert. Kepadamu, ya engkau sang diary onlineku. Kaumasih ingat tentang ceritaku yang ingin pulang? Berulang kali ku katakan bukan?

Kautahu? Entah kenapa aku meragu. Aku ragu pulang ke kotaku. Aku ragu mengudara di atas selat sunda dan laut-laut lainnya. Bukan ragu karna aku tak ingin bertemu mereka, keluarga dan kesayanganku. Aku takut. Aku takut kurang diterima baik di kotaku.

Sudah hampir 9 bulan aku meninggalkannya dan belum kembali. Mungkin dia sudah jenuh. Maka kemudian dia menyerah dan tak ingin ditemui olehku lagi. Alasan yang masuk akal bukan?

Apa mungkin ini yang dirasakan banyak perantau lainnya? Mungkin ini yang disebut 'perasaan takut pulang karna takut tak diterima lagi' kalau sudah begini, lantas kemana lagi aku akan pulang?

Kautahu? Aku menangis terisak hanya karna ingin pulang, kemudian aku juga menangis terisak hanya karna aku takut pulang. Aku takut kepulanganku tidak membuatku benar-benar bahagia. Lalu apa bedanya dengan tempat sekarang aku tinggali ini?

Jangan tunggu aku pulang. Asaku sudah hampir putus dan akan terbang entah kemana.

Semoga ketika ia terbang, ia ingat jalan pulang. Agar aku pun pulang. Namun jika tidak, mungkin aku memang harus sendirian.

Comments

Popular posts from this blog

Bersiap

Selamat Ulang Tahun

Rangkaian Aksara Untukmu.