Hanya sedikit waktu lagi, hingga aku benar-benar tak ada :')

Selamat petang, hatiku. Bagaimana kabarmu? Aku dengar dari seseorang, kamu akhir-akhir ini sering berkecamuk. Jangan nakal ih, aku tak suka.

Hei, aku ingin bercerita sesuatu. Sesuatu tentang perasaanku yang tak henti-hentinya bergejolak.

Aku disini bagaikan serigala yang melonglong tajam di bawah sinar rembulan. Melawan dinginnya malam yang menusuk tulang. Bagaikan rusa yang sedang diintai pemburu dengan anak panah ditangannya.

Aku siap terpanah kapanpun. Aku siap terluka kapanpun. Aku siap mati tertusuk kapanpun. Tapi aku tak siap sendirian.

Aku tak siap sendirian menahan perihnya luka akibat panah. Aku tak siap sendirian menahan luka goresan benda tajam. Aku tak siap sendirian menahan luka tusuk yang bisa mengambil nyawaku kapan saja.

Hei.

Aku menahannya sendirian. Aku mengobati luka yang satu sambil mrnahan perihnya goresan benda tajam yang melukaiku.

Hei.

Aku takut cerita. Aku takut akan kata-kata. Aku takut setiap gerakanku hanya menyisakan muak yang tak kunjung pudar.

Hei.

Aku hanya ingin dia kembali. Salahkah aku?

Hatiku, dapatkah kau sampaikan sedikit saja tentang hal ini? Aku hanya tak ingin diabaikan.

"Bertahanlah. Bertahanlah selagi kamu masih dapat melihatku. Bertahanlah hingga semuanya menjadi benar-benar gelap dan kamu tak mendapatiku dimanapun."

Comments

Popular posts from this blog

Bersiap

Selamat Ulang Tahun

Rangkaian Aksara Untukmu.