Tertanda, Orang Gila.

Hari ini, tepatnya pagi ini, aku kembali merasa bersalah. Rasanya akhir-akhir ini aku hampir tidak pernah benar.

Aku seperti orang yang telah hilang kewarasannya, mencari-cari sesuatu yang sebenarnya tak perlu dicari.

Kamu ada disini. Aku tau itu. Tapi aku merasa kita tidak punya perasaan yang menyatu lagi.

Aku ingin ini, kamu ngelakuin itu. Aku ingin itu, kamu ngelakuin ini. Apa yang salah?

Kamu tau tentang Anak Berkebutuhan Khusus? Aku rasa aku hampir seperti mereka. Bukan, aku bukan autisma, tapi mungkin akan menjadi seperti itu lambat laun.

Aku seperti ABK yang mempunyai kelainan sistem rasa.

Rasaku semakin lama semakin menguat tanpa bisa ku tunjukkan. Aku seperti mereka yang hanya bisa merasa namun tak dapat mengungkapkan. Aku tak punya lawan cerita. Lawan ceritaku sibuk. Lawan ceritaku hilang bersama kebahagiaannya di ujung sana.

Aku bangga punya kamu. Aku senang berkomunikasi denganmu walaupun hanya sekedar lewat pesan singkat. Dulu.

Aku marah. Aku marah terhadap keadaan yang membuat semuanya berubah. Aku memaki dinding di sebelahku, namun ia tak bergeming. Aku membanting gadget di tanganku, namun ia tetap setia menyala.

Kenapa kamu tak seperti kedua benda mati itu? Kenapa kamu nggak pernah ada lagi seperti dinding di sebelahku yang tak pernah bosan menemaniku? Kenapa kamu nggak pernah ada lagi seperti gadget yang selalu ada dalam genggaman tanganku?

Jawab aku.

Hei kamu, pagi ini aku seperti orang gila lagi. Berlari-lari mengejar seorang waras, kamu, hanya untuk sekedar di perhatikan.

Tapi aku mengerti. Aku mengerti satu hal: tak akan ada orang waras yang sudi dikejar oleh orang gila sepertiku, kan?

Aku mengerti. Kamu hanya bisa berlari lebih cepat ketika aku berusaha mengejarmu lebih lagi.

Hei kamu, kamu tau? Aku merindukanmu. Orang gila yang kau hindari ini memendam rasa sendiri. Orang gila yang kau jauhi ini hanya mampu melihatmu dari balik pepohonan asal kau tetap terlihat, asal kau tak menjauh ketika ku amati.

Hei kamu, aku rasa kamu butuh seorang yang sama-sama waras. Kamu nggak perlu berinteraksi dengan orang gila sepertiku.

Sudahlah, Sayang. Aku harap kamu cepat menemukan orang yang bisa mendekatimu tanpa harus kau hindari.

Tertanda, orang gila yang selalu mengagumimu dari balik pepohonan~

Comments

Popular posts from this blog

Bersiap

Selamat Ulang Tahun

Rangkaian Aksara Untukmu.