Alasan Terselubung Yang Selalu Saja Ku Simpan Sendiri.

Aku terlalu payah berusaha, hingga segala sesuatunya terasa gamang. Menghubungimu adalah hal tersulit yang ku hadapi beberapa bulan terakhir ini, terlebih ketika gadget terlalu menudungi kepalamu.

Kini yang ku punya hanyalah selembar putih kosong blog, mati, semu. Aku tak punya cara lain bahkan waktu sebentar saja untuk ku curi darimu, perhatianmu sulit sekali ku raih.

Tulisan ini akan berbicara tentang sebuah alasan, yang aku tau selalu kaubenci. Aku tau bahkan sangat tau, akupun sejujurnya membenci alasan, tapi percayalah, alasan yang akan kuutarakan ini bukanlah alasan klasik.

Aku lelah dengan semua kegiatan yang ku jalani kerap kali. Mungkin karena motifku salah. Aku memang menginginkannya, namun di tengah perjalanan, aku menambahkan lagi motif terselubung dalam semua kegiatanku.

Aku hanya ingin capek. Gila? Memang. Aku ingin merasakan capek yang luar biasa, dimana aku harus bekerja keras setiap harinya, dimana aku harus rapat ini itu, dimana aku bisa langsung tidur begitu sampai di rumah tanpa harus merasakan kesedihan berlarut-larut.

Semua ini ku lakukan untuk menutupi kebutuhanku akan setitik kecil perhatian. Aku kehilangan perhatian darimu. Setiap kali aku pulang cepat dari kegiatanku, aku selalu bersedih karena tak ku dapati apa-apa ketika aku pulang. Tak ada yang mengharapkanku pulang, tak ada yang menanyakan kabarku. Apakah aku sudah mati? Sehingga tak ada orang yang sadar akan keberadaanku?

Maafkan aku jika semua alasan ini memuakkanmu ketika kautak sengaja membacanya. Maafkan aku jika yang ku ungkapkan ini kauanggap alasan basi yang ku gunakan hanya untuk mencari muka.

Tapi percayalah, aku bukanlah wanita serendah itu. Aku tak akan pernah mengatakan hal busuk dari mulutku, aku tak akan pernah mengungkapkan kebohongan menggema di telingamu. Aku hanyalah seorang wanita sakit yang tega menyakiti dirinya sendiri.

Aku capek, tapi aku senang, kehidupanku tak terlalu mendominasi hidupmu lagi seperti yang selama ini terjadi.

Perihal perkataanku tadi, maafkan kalimat kasarku, aku hanya terlalu sedih untuk tidak di percaya lagi. Maafkan aku jika kelakuanku selalu saja membuatmu benci melihatku. Maafkan aku.

Aku merindukanmu, aku tidak sedang berdusta, tolong percaya padaku kali ini.

Comments

Popular posts from this blog

Bersiap

Selamat Ulang Tahun

Rangkaian Aksara Untukmu.