Sendiri

Kautak pernah ingin sendiri. Semua orang pun begitu. Keadaan yang memaksamu untuk menerima kemudian bersahabat dengannya. Sendiri, bahkan seorang lanjut usia sekalipun tak akan pernah mau sendirian.

Mungkin, lagi-lagi mungkin. Mungkin kauhanya butuh belajar akan kesalahan yang kerap kali kaulakukan. Membiarkanmu sendiri pastilah bukan pilihan yang mudah, setidaknya untuk saat ini. Tapi kauharus, agar kaulebih menghargai kebersamaan.

Tak ingin sendiri selalu kaukumandangkan, namun untuk dia yang kini sedang pergi, kautak pernah membuktikan apa-apa. Kaubenci sendiri, tapi kautak pernah menghampiri terlebih dahulu.

Mungkin omonganmu adalah sebenar-benarnya omong kosong. Mungkin kesendirian yang kaumaksud tak pernah sama dengan definisi yang dipahami oleh orang banyak.

Sudahlah, tak perlu menangis seperti itu. Kautahu tak akan ada yang bisa kauharapkan menghapusnya untukmu sekarang. Bersahabat saja dengannya, pembunuh paling ampuh sepanjang masa, tak ada apa-apanya dengan sakit kepala mematikan yang kaurasakan sejak semalam.

Sendiri, mungkin kaumemang membutuhkannya, maka kepadamu diberikan. Sendiri, peluklah dengan erat, hingga kaumati dalam peluknya dan terkubur dalam inisiatifmu yang tak kunjung ada.

Comments

Popular posts from this blog

Bersiap

Selamat Ulang Tahun

Rangkaian Aksara Untukmu.