Untuk Kamu - Kepada Kepergian, Perihal Mengikhlaskan, Tentang Melupakan - Dari Aku

Kepada kepergian,
Aku tak pernah menyalahkan kehadiranmu. Aku tau, cepat atau lambat, "pergi" pasti akan hadir. Tapi, tak tahukah kamu bagaimana sakitnya menyaksikan kehadiranmu di hadapanku?

Perihal mengikhlaskan,
Ku akui, aku bukanlah seseorang yang gampang mengikhlaskan, terutama mengikhlaskan kepunyaanku untuk di bawa pergi oleh kepergian. Tapi kepergian menuntutku untuk ikhlas, yang tak pernah ku tahu bagaimana caranya.

Tentang melupakan,
Pertama, aku tak pernah menyetujui datangnya kepergian. Kedua, aku bukan orang yang mampu mengikhlaskan segala sesuatu. Lalu, kamu memintaku untuk melupakan? Hah! Perkara ini terlalu tinggi bagiku.

Untuk kamu, yang telah menghilang karena hadirnya kepergian, yang katamu sudah mengikhlaskan dan melupakan,
Sosokmu memang sedikit banyak mengajarkanku berbagai hal. Kamu membantuku berdiri di tengah rapuhnya kakiku. Kamu menopang tanganku di kala aku tak mampu menggenggam. Kamu menata hatiku ketika mereka menghancurkannya berkeping-keping. Lantas, if you were me, how can you forget and life without?

Yang kamu anggap tak pernah mengerti kamu, yang menangis dalam sepi, hingga tak ada suara yang mampu keluar dari mulutnya, diam-diam belajar untuk selalu mengerti kamu, walau kerap kali tak pernah dianggap; aku.

Comments

Popular posts from this blog

Bersiap

Selamat Ulang Tahun

Rangkaian Aksara Untukmu.