Bersama

Kita diingatkan kembali pada masa-masa kebodohan kita bersama. Saat kita sama-sama memutuskan untuk menjalani hari bersama. Dunia membisikkan janji-janji manis yang akan segera kita dapatkan asalkan kita bersama. Kebodohannya? Kita sama-sama percaya.

Hingga akhirnya, kita putuskan untuk mencoba menjalaninya. Seperti tebu, awalnya memang manis, namun berujung ampas yang kemudian dibuang tanpa ampun.

Oh, beginikah rasanya kebersamaan yang dijanjikan dunia? Yang hanya mengenal kata "bersama" ketika rasanya manis saja, kemudian disingkirkan perlahan-lahan dengan cara yang pura-pura?

Comments

Popular posts from this blog

Bersiap

Selamat Ulang Tahun

Rangkaian Aksara Untukmu.