(Bukan) Curhat Colongan

Disebut sering juga tidak, percakapan kita kebanyakan hanya dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan basa-basi "Sehat?" yang kemudian kujawab dengan anggukan mantap sambil berkata, "Sehat dong!" tanpa bisa kau lihat keadaanku yang sesungguhnya.

Terkadang aku hanya menghubungimu ketika aku butuh saja, seperti yang kulakukan malam ini. Pesan singkatku "Sudah tidur belum?" dengan sigap kau jawab dengan terteranya namamu di layar telepon genggamku.

Kau sering kali kuabaikan dalam ingatan, ternyata tidak begitu buruk karena tempatmu bukan dalam otak, tetapi dalam hati hehe.

Rasanya baru kemaren aku bertemu denganmu, namun kini tak ada lagi kau dihadapanku. Kita kembali dibatasi jarak yang membuatku tak mampu lagi melihatmu sesukaku.

Kini aku sudah mulai tahu apa yang kau rasakan setiap harinya, ah memang belum sepadan dengan yang kau rasakan, tapi aku bahagia. Setidaknya, bagian dari perjuanganmu, cepat atau lambat akan kurasakan juga.

Semoga aku mampu bertahan, walau tak ada ragamu disampingku kini. Semoga kamu tidak pernah pensiun sebagai penyemangatku.

Salam hangat,
Puteri tertua kalian yang baru saja memulai perjuangannya.

Eng... ternyata kerja itu super-melelahkan ya. Aku boleh kuliah terus saja tidak? :')

Comments

Popular posts from this blog

Bersiap

Selamat Ulang Tahun

Rangkaian Aksara Untukmu.